Trik Menjerat Dokter Anis yang Cantik

kumpulan cersex hot cersex sama ibu cersex guru vs murid cersex di kelas cersex mama lonte cersex jilboobs

Wahai kaum semprotes, kali ini gue ingin sharing cerita mengenai pengalaman asik mengerjai dokter cantik.

Namaku Indra, umurku waktu ini 35 th, cerita ini terjadi 5 thn dulu disaat saya masih jadi seseorang detailer untuk sebuah industri obat besar. sebagai seorang detailer, saya banyak berhubungan dgn dokter baik senior atau pun yg juga muda. Salah satu yg menarik perhatianku dikala itu merupakan dr. anis. Dr. anis yakni seseorang dokter muda yg baru lulus. ia baru saja jadi dokter lebih kurang 2 tahunan. kira-kira usianya dikala kejadian itu yakni 27 thn. Orangnya amat sangat ramah, parasnya pun cantik maka pasien-pasiennya merasa nyaman berkonsultasi dengannya. alhasil prakteknya sejak mulai banyak menarik konsumen. hal ini tentu saja tak luput dari perhatianku sebagai seorang detailer. saya sedang mengahdiri prakteknya.

Trik Menjerat Dokter Anis yang Cantik

I: Indra

A: anis

I: selamat malam dr. anis, apakah aku dapat minta waktu sedikit untuk menawari produk obat dari perusahaan kami?

A: oh iya mas, silakan, kebetulan jam sibuk telah selesai dan belum ada pasien pula yg datang, silakan masuk ke kamar praktek

Akhirnya saya berjumpa dan bercakap langsung bersama dr. anis. Dr. anis memang lah mempunyai paras yg cantik, beliau memakai jilbab ketika bertugas. yg paling menarik perhatianku merupakan proporsi dada dan badannya, dgn tinggi kurang lebih 175 centi meter, dr. anis mempunyai ukuran dada kurang lebih 38E, meskipun pinggang dr. anis kelihatan langsing. benar-benar membuatku mau meremasnya. 

selama setengah jam saya memaparkan panjang lebar tentang obat-obat keluaran pabrik obatku. sesudah selesai memaparkan mengenai obat, saya mulai mengorek-ngorek kehidupan pribadi sang dokter.

I: ngomong-ngomong, apakah dokter sudah mempunyai suami?
A: oh belum mas, saya masih ingin sekolah lagi, takutnya kalau cepat-cepat menikah saya keteteran antara tugas rumah tangga dan tugas sekolah.
I: oh, jadi kalo pulang pergi praktek sendiri dong dok
A: iya nis mas, belum ada yang nganter
I: Berarti masih tinggal sama orang tua?
A: nggak mas, saya tinggal sendiri di komplek #####. Kebetulan dibeliin sama orang tua dulu semenjak kuliah. Di daerah saya gaji dokter nggak sebanyak disini, jadi mending saya ngumpulin duit disini dulu.
I: oh ya ya, dr. anis hobinya apa? Kalau-kalau kami bisa sedikit mengakomodir hobi dokter

Ini biasa kami lakukan untuk memperlancar bisnis kami)
A: hobi saya murah kok mas, olahraga aja, kadang ngegym, atau joging. Saya bisa kok mengakomodir sendiri, hehehe

Oh pantas dr. anis mempunyai body ciamik.

Setelah selesai dengan segala urusan, baik pekerjaan maupun sampingan, aku pamit untuk pulang. Aku mulai sering berhubungan dengan dr. anis untuk meminta tanda tangan maupun menawarkan produk obat baru. Hal ini aku manfaatkan untuk menghafalkan kebiasaan dr. anis. Dia tinggal di sebuah komplek perumahan yang selalu dijaga satpam. Tetapi satpam ini hanya berjaga di gerbang depan saja, berkeliling komplek tidak pernah. Hal ini aku dapat dari teman yang kebetulan pernah tinggal disitu belum lama ini. Rumah di sekitar dr. anis belum lama ini baru ditinggal pindah oleh pemilik sebelumnya, sehingga keadaan di sekitar rumahnya sepi. Dr. anis punya jadwal jaga di rumah sakit pada hari senin, rabu, dan jumat, serta jadwal klinik pada hari selasa dan kamis. Jam jaga dr. anis di rs sering sulit untuk diprediksi, tetapi pada pada hari jumat dia hanya bekerja sampai jam 6 sore. Hal ini bisa aku manfaatkan untuk “mengerjai” dr. anis.

Setelah menyiapkan obat bius cair dan bingkisan parsel untuk mengelabui dr. anis, aku berangkat ke kompleks dr. anis, aku sampai ke depan kompleksnya sekitar jam 7 malam. Aku mengatakan pada satpam kompleks bahwa aku adalah saudara jauh dari dr. anis. Dia percaya-percaya saja, dasar bodoh. Sampai di depan rumah dr. anis, mobilnya sudah terparkir di garasi rumahnya. Aku mengetuk pintu rumahnya, dr. anis datang untuk membuka pintu, dia menggunakan hijab berwarna merah terang, kaos berlengan panjang dan celana panjang. Kaos tersebut tidak bisa menyembunyikan lekuk tubuh dr. anis yang menawan. Darahku berdesir, jantungku berdegup kencang, tetapi aku harus mengontrol diri.

A: oh mas Indra, ada apa mas?
I: Ini dok, tadi saya cari di tempat praktek, dokter sudah pulang, saya mau menyampaikan bingkisan dari perusahaan karena telah menggunakan produk dari perusahaan kami.
A: wah mas Indra ini repot-repot, masuk dulu mas, minum dulu
I: terima kasih dok, tapi sebelumnya boleh saya pinjam kamar mandinya dulu?
A: oh silahkan mas, saya tunjukkan tempatnya

Setelah sampai di kamar mandi, aku menuangkan obat bius cair ke selembar kain serbet. Keran air aku nyalakan dalam posisi maksimal supaya terdengar keras
I: dr. anis, ini kok kerannya nggak bisa ditutup ya?
A: eh, oh ya mas? Sebentar saya kesana
Waktu dr. anis lengah, aku langsung menyekap mulut dan hidungnya dengan kain tadi. Obat itu manjur, dalam 10 detik, dr. anis lemas. Dia pingsan, tapi masih bernafas. Aku membawanya ke kamar tidur, lumayan berat juga menggendong dr. anis. Sampai di tempat tidur, dr. anis aku baringkan, aku mengambil pisau dapur dan menyobek pakaian dr. anis, mulai dari kaosnya, celananya, bra, serta celana dalamnya. Aku menyisakan jilbab merah menyala di kepala dr. anis. Tidak lupa aku mengabadikan tubuh dr. anis dalam segala posisi dengan kamera HP. Setelah selesai, aku mengikat kedua tangan dan kaki dr. anis dengan tambang yang telah kupersiapkan ke empat sudut tempat tidur. 

Pemandangan yang tersaji di depanku sungguh menggoda, dr. anis yang telanjang bulat dengan payudara menantang, putingnya berwarna merah muda, sementara rambut kemaluannya tercukur rapi. Bibir bawahnya aku singkap, ternyata dr. anis masih perawan. Perawan yang rajin merawat daerah kewanitaannya. 

Aku cium dan aku jilat mulut vaginanya, wow, gurih dan tidak amis. Aku lihat dr. anis masih tertidur pulas, obat bekerja sangat baik, tapi aku tidak ingin menikmati tubuh dr. anis dalam keadaan dia tertidur, aku ingin dia terbangun saat kunikmati tubuhnya senti demi senti.

Aku mengambil jepitan jemuran dari rumahnya, kujepitkan di kedua puting dr. anis, dr. anis melenguh, dia mulai terbangun. Aku menggoyang-goyangkan penjepit jemuran itu dengan kasar, dr. anis bangun sambil mengaduh. Putri77.com
A: Aduh!
I: dr. anis telah bangun? maaf apabila aku brutal, tapi dr. anis amat sangat sulit dibangunkan

Dr. anis mulai melihat keadaan sekitar dgn waswas, disaat akan berteriak saya memperingatkannya
I: eits dok, jangan sampai berani-berani untuk teriak, atau foto-foto bugilmu bakal kusebar di internet, dan beberapa orang bakal mengenalmu sebagai dr. anis, pecun berjas putih!
A: jangan sampai mas! Tolong jangan sampai sakiti aku! jangan sampai rusak martabat saya!
I: OK! Tapi hri ini kamu bakal jadi mainan saya!

Aku menampar dr. anis untuk beri tahu siapa yang berkuasa, dr. anis menangis terisak, saya tak peduli. saya mulai membuka pakaianku sendiri sambil menyaksikan mimik dr. anis, beliau takut, beram, bingung. Penisku telah mengacung penuh, saya membawa gel pelumas, kulumurkan ke ke-2 jari tanganku dan penisku. Putri77.com
I: dr. anis ini bakal sakit, tapi bertahanlah, seandainya anda macam-macam, ingat! Fotomu bakal tersebar!

Aku menghujamkan ke-2 jariku ke kemaluan dr. anis, sang dokter cantik mendongak ke atas kesakitan sambil memjamkan tangan, terlihat darah mengucur dari vaginanya, saya masukkan ke-2 jari tangan kiriku, kutarik ke kanan dan ke kiri lubang vaginanya, darah mengucur lebih banyak
A: ARGH! MAAAAAAS! JAHANAM KAMU!

Aku cuma tersenyum, saya tidak memberikan waktu istirahat, segera kuhajar lubang vaginanya dengan penisku, meski telah kuberi pelumas, kemaluan perawan memang lah sulit dimasuki, masih terlalu rapat, sampai-sampai dr. anis kesakitan, tapi itu semua hanya menambah sensasi pemerkosaan ini. 

Vaginanya yg putih beralih merah meradang, dr. anis sama sekali tak menikmati permainan ini, vaginanya tak basah, cuma ada pelumasku. Tanganku beralih ke payudaranya yg agung, kuremas dgn bebas! kenyal! Sementara itu dr. anis cuma meratap tersedu sambil menahan sakit selama permainanku. saya kembali memainkan penjepit pakaian yg masih terpasang di ke-2 putingnya, lagi-lagi saya goyang dengan kasar

A: AAAAAAHHHHH SAKIT!

Aku cuma tertawa sambil meneruskan menyorong kemaluan dr. anis. Dokter terhormat itu kini tidak lebih dari pelacur-pelacur yg saya setubuhi. saya berhasil menaklukkannya meski dgn trick paksa. Kerapatan kemaluan dr. anis membuatku tak dapat mengganjal ejakulasi, saya nyaris ke luar, saya bubut penisku dan memidana kepada turun main singkat. Dr. anis kelihatan lega, sedangkan penderitaanya belum mogok hingga sini.

Aku mengeluarkan vibrator yg dipakai untuk merangsang klitoris, berbentuk seperti kacang lonjong. saya dekatkan vibrator itu ke klitoris dr. anis, saya hidupkan. Dr. anis salah tingkah dibuatnya, kepalanya menoleh ke kanan dan kiri, tubuhnya menegang

A: Aaaaah, aaaaaaah!

Hanya itu suara yg sanggup dibuatnya. saya lakukan itu hingga 15 menit. badan dr. anis dipenuhi peluh. saya tak peduli dr. anis telah mendapat orgasme atau belum, saya cuma mau mengulur waktu untuk mengembalikan staminaku sendiri. saya mengeluarkan satu alat lagi dari tasku, yakni mainan erotis yg dinamakan sbg anal beads, berupa tongkat yg disertai bulatan-bulatan besi. saya lumuri barang itu dgn pelumas dan sejak mulai mencari lubang anus dr. anis. Tongkat ini saya sorong memasuki lubang anus dr. anis. Dr. anis sampai menengadah dibuatnya

A: AAAAAAAAHHHHH, AMPUN, AMPUN!

Tapi saya tak peduli, saya maju mundurkan tongkat ini sambil lagi merangsang klitorisnya dengan vibrator. Dr. anis cuma mampu mendesah dan merintih. sesudah sekitar 30 menit dan tenagaku telah kembali, saya melepas ke-2 alat itu dan kembali menggagahinya. saya mempertunjukkan tempo cepat. setelah kurang lebih lima belas menit saya pun merasa akan ejakulasi

I: dok, saya udah mau keluar, saya keluarin di dalam ya

A: jangan mas, saya mohon!

I: karena hari ini servis dr. anis bagus banget, ok deh saya turutin

Tapi, crot crot crot, aku tetap mengeluarkan spermaku di dalam liang vaginanya

I: tapi saya bohong! Hahahaha

A: brengsek! Kamu jahat!

I: saya nggak sejahat itu kok dok, lagipula bakal repot kalo dr. anis mengandung anak saya, nih liat yang saya bawa

Aku mengeluarkan obat kontrasepsi dari dalam tasku

I: saya bawakan ini khusus buat dokter

Aku buka obat kontrasepsi itu dan aku masukkan dalam mulutku, dr. anis mulai mengerti bahwa apabila dia ingin mengkonsumsi obat tersebut, dia harus menciumku. Aku mendekatkan mulutku, dr. anis menyambutnya, dia tidak menemukan obat tersebut dalam mulutku, terpaksa lidahnya masuk lebih dalam, aku memanfaatkan momen tersebut untuk bermain lidah dengan dr. anis. Setelah itu aku muntahkan obat kontrasepsi itu ke dalam mulutnya. Dr. anis kembali menangis. Aku mengambil beberapa foto sebagai alat untuk memeras dr. anis
I: dok, aku sudah punya foto-fotomu, bila kamu nekat melapor, awas saja! Foto ini akan aku sebar ke internet!.
Dr. anis tidak menjawab, dia hanya menangis tersedu. Jika dia mengira bahwa kesialannya hari ini sudah selesai, maaf saja, aku masih belum berniat untuk selesai. Putri77.com

Cerita ini adalah fiksi belaka, nama dan kejadian yang serupa bukanlah kesengajaan

cersex dengan pembantu cersex mama diperkosa cersex perawan sma cersex cewek hijab cersex memek mama cersex ukhti semprot

Related posts